Banyaknya peluang usaha
peternakan unggas serta hewan lainnya menjadikan peternakan kelinci menjadi
terlupakan, padahal dengan melihat permintaan pasar terhadap daging kelinci
maupun kelinci hias sangatlah tinggi, namun tidak diimbangi dengan jumlah ternak kelinci yang sama-sama tinggi.
Hal tersebut dikarenakan kurangnya minat para peternak untuk membudidayakan
kelinci. Padahal jika diketahui, bahwa kelinci dapat dipelihara sebagai hewan
hias dan juga dapat diternak sebagai hewan pedaging maupun sebagai hewan
potong.
Jenis-jenis Kelinci yang Bagus untuk Ternak Kelinci
Sebagai pemula dalam usaha ternak
kelinci, anda mungkin masih bingung terhadap jenis-jenis kelinci yang biasa
dibudidayakan di Indonesia, salah satu yang baling popular dan sudah menyebar
di negeri kita adalah budidaya kelinci jenis Belanda Kerdil (Netherland
Dwarf). Jenis ini yang banyak kita temukan di Indonesia yang asal mulanya
berasal dari Belanda pada masa penjajahan yang kemudian dikembangbiakkan oleh
pribumi dan menjadi sangat tidak asing bagi kita. Selanjutnya jenis kelinci
yang bagus dikembangbiakkan sebagai pedaging adalah jenis rex yang dapat
dibiakkan hingga mencapai bobot lima kilogram serta memiliki daging yang
rasanya sangat lezat.
Cara Budidaya Ternak kelinci
Ternak kelinci sebenarnya memiliki prospek yang cerah di masa depan, karena daging
kelinci dapat menjadi alternative dalam pembuatan steak ataupun sate yang bahan
utamanya terkadang melonjak harganya. Hal utama dalam persiapan awal untuk
memelihara dan mengembangbiakkan kelinci adalah menyiapkan kandang kelinci yang
dapat dibuat dengan tipe kandang tertutup. Kandang dengan dinding alas, serta
penutup ini sangat cocok untuk peternakan kelinci pedaging dan potong karena
sistem ini adalah pemeliharaan secara intensif. Lantai kandang sebaiknya dibuat
dari bambu yang bercelah namun tidak terlalu renggang untuk menjaga kandang
agar tetap bersih dan tidak lembab, dan kandang dibuat seperti rumah panggung.
Kandang juga dapat anda buat terpisah disesuaikan dengan pengguna kandang,
antara kandang betina dan pejantan sebaiknya dipisahkan, kemudian anakan yang
telah disapih juga perlu dikandangkan sendiri upaya dapat tumbuh secara
mandiri. Kandang juga sebaiknya tidak dibuat terlalu luas untuk mengurangi
gerak kelinci yang dapat menghambat proses terbentuknya daging.
Memilih bibit yang unggul dalam ternak
kelinci juga menjadi faktor penting untuk menjaga dan menghasilkan keturunan
yang banyak kuantitasnya dan bagus kualitasnya. Bibit yang bagus biasanya
memiliki riwayat kesehatan yang bagus dan biasanya dalam satu kali kelahiran
akan menghasilkan banyak anak. Pilihlah bibit kelinci yang berbobot minimal 5
kg untuk betina dan bobot 4 kg bagi pejantan. Selain itu, anda juga harus
memperhatikan bentuk bulat penuh pada pinggul indukan serta memiliki punggung
yang tidak cekung. Bulu bibit kelinci usahakan pilih yang bersih dan halus
terutama pada bagian sekitar kelamin. Kelinci juga harus dipilih yang memiliki
mata yang cerah, berbinar dan tidak sayu atau ngantuk.
Untuk pakan ternak kelinci,
anda dapat menggunakan bahan makanan seperti sawi, daun singkong daun ubi,
lobak, labu, papaya, wortel, kangkung dan sayuran lainnya seperti halnya
sayuran yang biasa dikonsumsi oleh manusia. Sebagai tambahannya dapat anda
berikan konsentrat yang dapat anda beli dipakan hewan. Konsentrat biasanya
buatan pabrikan, namun jika anda keberatan untuk memberikan konsentrat, anda
dapat membuatkan makanan dari berbagai olahan sayur yang masak maupun diberikan
dalam kondisi masih segar atau masih mentah, karena kelinci menyukai bahan
makanan yang masih mentah.
Description: Ternak kelinci memiliki prospek
yang bagus di masa mendatang, karena daging kelinci yang lezat dapat digunakan
sebagai alternative daging lain seperti pembuatan steak, bakso, maupun sate.
Anas Makruf
4.6 out of 5 stars -
votes
Tidak ada komentar: